Kata
Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah Nya. Akhirnya makalah ini dapat disusun dengan
baik.
Kemampuan berbahasa merupakan karunia Allah
yang tak terhingga atas manusia. Setiap manusia yang memiliki kelengkapan alat
ucap yang berfungsi dengan baik, tentunya akan mampu berbahasa. Akan tetapi
kemampuan ini tanpa adanya usaha sadar dan sunguh tidak akan berkembang dan
terbina dengan baik.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut penulis mencoba menyusun makalah ini yang
membahas tentang “PENATAAN dan PENGEMBANGAN PARAGRAF dalam mata kuliah bahasa
Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak
terdapat kekurangan baik penulisan maupun isi. Untuk itu segala kritik dan
saran yang membangun daripembaca akan penulis terima dengan baik hati. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Padang,
18 oktober 2013
penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Paragraf
merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf
mengandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
paragraf tersebut.penggabungan antara dua buah pikiran dan kalimat lain dalam
paragraf sebaiknya memiliki kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
Mengembangkan
sebuah gagasan pokok atau pikiran utama menjadi suatu paragraf yang terpadu bukan suatu paragraf yang mudah.
Penulis sering menemui kesulitan dalam memelihara kesatuan dari sebuah
paragraf. Hingga saat ini mengembangkan paragraf yang memiliki kesatua,
kepaduan dan kelengkapan masih merupakan sebuah kesulitan.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas
dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan paragraf?
2.
Apa jenis paragraf?
3.
Apa syarat-syarat pembentukan paragraph
memiliki kesatuan, kepaduan dan kelengkapan?
3.
Tujuan
Berdasarkan masalah diatas
maka tujuannya adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui apa yang dimaksud
dengan paragraph
2.
Mengetahui apa-apa saja jenis
paragraf
3.
Mengetahui paragraf memiliki
kesatuan, kepaduan dan kelengkapan yang menjadikan sebuah paragraf dikatakan
memenuhi persyaratan.
4.
Manfaat
Makalah mampu memberikan
kajian tentang apa yang dimaksud dengan paragraf dan jenisnya dan bagaimana
mengembangkan sebuah pikiranpokok menjadi sebuah paragraf yang memiliki
kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan atau memenuhi persyaratan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Penataan Dan
Pengembangan Paragaf
1.
Pengantar
Paragraf
adalah kalimat atau seperangkat kalimat yang mengacu kepada topik. Antara paragraph satu dengan paragaf yang lain
dipisahkan dengan penanda yang disebut identasi dengan menjorokkan kalimat
pertama lebih kurang lima huruf ke tengah. Bila identasi, dengan menggeserkan
garis pertama ketengah lima sampai tujuh huruf
atau ketukan tidak dilakukan, dapat pula dipilih cara lain, yaitu dengan
lebih menjarangkan baris atau spasi seperti yang sering dijumpai pada surat
yang menggunakan bentuk lurus(block style).
Ada
dua fungsi yang diembah oleh paragraph dalam satu wacana tertulis atau
karangan.fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Memudahkan
pengertian dan pemahamam dengan memisahkan satu topik atau tema dengan yang lain karena setiap paragraf hanya
boleh mengandung satu unit pikiran.
2.
Memisahlan
dengan menegaskan pengertian secara wajar dan format, untuk mmemungkinkan pembaca
berhenti lebih lama dari perhentian di akhir kalimat. Perhentian yang lebih
lama memungkinkan terjadinya pemusatan pikiran terhadap tema atau topik yangdi ungkapkan paragraf.
Kedua fungsi mempunyai makna bila paragraf itu disusun menurut
suatu tata susunan yang tepat dan benar. Kemampuan menata dan menyusun paragraf
yang mengacu kepada tercapainya dua fungsi diatas didasarkan atas beberapa hal
yakni:
a.
Pemahamam
penulis terhadap pengertian paragraf.
b.
Pemilikian
kemampuan mengembangkan dan menata paragraf.
c.
Pemilikan kosa
kata yang memadai.
d.
Pemilikan kemampuan bidang kebahasaan.
e.
Latihan-latihan
yang berkelanjutan dan terarah.
2.
Jenis paragraf
Suatu
tulisan terdiri dari sejumlah paragraph (atau lazim juga disebut alinea) yang
membahas satu ide sentral yang biasa disebut dengan tesis.
Jenis-jenis
paragraf berdasarkan fungsinya dalam
menyampaikan ide pokok adalah sebagai berikut:
a.
Paragraf pembuka
b.
Paragraf penghubung
c.
Paragraf penutup
d.
Paragraf pokok
Paragraf pembuka,penghubung dan penutup dapat disebut sebagai
paragraf pembantu, karena ketiga paragraf
itu berbeda dari paragraf pokok dan berfungsi sebagai pembantu serta
pendukung paragraf pokok.
3.
Syarat-syarat
pembentukan paragraf
Unsur-unsur
paragraf yang baik adalah:
a.
Kesatuan
(kohesi)
Sebuah paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika
kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak
terlepas dari topiknya atau selalu berkaitan dengan topik. Semua kalimat
terpusat pada topik, baik sebagai
kalimat pembuka atau pengantar, inti, maupun penjelas.
b.
Kepaduan (
koherensi)
Sebuah paragraf bukanlah
merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat
yang berdiri sendiri, atau terlepas-lepas, melainkan merupakan kumpulan
kalimat yang berhubungan satu sama lain. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan.
1.
Unsur
kebahasaan yang digambarkan dengan
repetisi (pengulangan) kata ganti, ungkapan penghubung dan paralelisme.berfungsi
memelihara kepaduan kalimat.
2.
Pemerincian dan
urutan isi paragraf.
c.
Kelengkapan
Jika sebuah paragraf berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat topik,
maka paragraf itu dapat dikatakan lengkap. Suatu paragraf dikatakan tidak lengkap jika dikembangkan
atau diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
d.
Kerangka
paragraf
Rangka sebuah paragraf tersusun atas sebuah kalimat topik dan
sejumlah kalimat penjelas atau
pendukung. Kalimat pendukung digunakan
untuk memperjelas isi kalimat topik. Kalimat topik berfungsi memberitahukan
kepada pembaca apa yang diperbincangkan dalam paragraf itu.
Kalimat-kalimat penjelas
adalah kalimat-kalimat yang berisi gagasan penunjang, yakni sebagai
penjabaran dari gagasan pokok.
e.
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragraf yang
memperlihatkan unsure kesatuan dan kepaduan, harus memperlihatkan bebrapa hal.
Hal tersebut adalah:
a.
Susunan kalimat
topik dengan baik dan layak.
b.
Tempatkanlah
kalimat topik dalam posisi menyolok dan
jelas dalam sebuah paragraph.
c.
Dukungan
kalimat topik tersebut dengan
perincian-perincian yang tepat.
d.
Gunakanlah
kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain dalam dan diantara paragraph.
Perincian pendukung atau gagasan penunjang dari sebuah paragraf
merupakan pernyataan spesifik dari suatu fakta yang mendukung kalimat topik.
Ada beberapa teknik mengembangkan paragraf. Teknik tersebut adalah:
a.
Secara ilmiah
b.
Klimaks dan
anti klimaks
c.
Umum-khusus
d.
Khusus-umum
Pengembangan paragraf menggunakan teknik alamiah dilakukan dengan menggunakan
pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang dibicarakan. Susunan logis
ini mengenal dua macam urutan, yakni urutan
ruang dan urutan waktu(kronologis). Urutan ruang membawa pembaca dari satu
titim ke titik berikutnya yang
berdekatan dalam sebuah ruang, misalnya
gambaran dari depan kebelakang , dari luar kedalam,dari atas kebawah dan
dari kiri kekanan. Urutan waktu menggambarkan
urutan terjadinya peristiwa dan perbuatan.
Dalam pengembangan paragraf menggunakan teknik klimaks dan anti
klimaks, gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang
dianggap paling rendah kedudukannya.
Pada langkah kemudian, berangsur-angsur dikembangkan dengan gagasan lain hingga
kegagasan yang paling tinggi kepentingannya, atau yang ingin ditonjolkan
penulis.
Dalam pengembangan paragraf, cara yang banyak digunakan adalah pola
dari umum kekhusus atau sebaliknya dari
khusus ke umum. Dalam pola umum ke khusus, gagasan utama diletakkan pada awal
paragraf, kemudian diikuti dengan perincian-perincian. Pola khusus ke umum di
mulai dengan perincian dan diakhiri dengan topik. Karya ilmiyah lain umumnya
berbentuk deduktif artinya menganut pola dari umum ke khusus.
Unsur-unsur pengikat kalimat dalam sebuah paragraf, yang secar
tidak langsung berkaitan dengan apa yang telah diuraikan diatas karena merupakan
“sarana” pengembangan paragraf.
1.
Untuk
memperjelas: dapat dilakukan dengan mengulang
sebuah kata yang “terpenting”
dari kalimat sebelumnya.
2.
Untuk
menunjukan: dapat digunakan kata ganti petunjuk yang sesuai. Misalnya dengan
kata ganti ini,itu,mereka, nya.
3.
Untuk
mempertentangkan: dapat digunakan kata atau kelompok kata: tetapi, akan
tetapi.sebaliknya,berbeda, dengan ,itu, lain halnya.
4.
Untuk
menyatakan alas an: digunakan kata : sebab, karena, disebabkan oleh,yang
menjadi penyebab.
5.
Untuk
menyatakan akibat: bias di pakai: sehingga akibatnya, oleh karena itu, oleh
sebab itu.
6.
Untuk
menyatakan persetujuan, bias di ambil kata: memang , benar, atau kompotitum
memang benar.
7.
Untuk
menyatakan perumpamaan, bias digunakan kata : umpamanya,bagaikan,
seperti,ambillah contohnya,sebagai missal,penaka.
8.
Untuk
menyatakan kebalikan, dapat digunakan kata dan kompositum sungguhpun demikian,
walaupun demikian, sungguhpun begitu, pada hal.
9.
Untuk
mempertegas bias digunakankata: tentu saja , tidak mustahil.
10.
Untuk
menganjurkan , bias digunakan :sebaiknya, sepatutnya, ada baiknya, patut
sekali.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan:
Paragraf adalah karangan yang terdiri dari satu buah pikiran
utama yang didukung oleh kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik,
kalimat penjelas dan kalimat penutup.
Paragraf berfungsi untuk menandai pembukaan
topik baru atau pengembangan lebih lanjut dari topik yang sebelumnya dan untuk
menambah hal-hal yang penting atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan
dalam paragraf sebelumnya.
Kalimat-kalimat di dalam paragraf saling
bertalian dan memiliki kesatuan, koherensi, dan kelengkapan.
Sebuah pikiran pokok berkembang menjadi sebuah paragraf dengan
beberapa kalimat penjelas. Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan
teknik dan isi paragraf.
Suatu paragraf dikatakan
memenuhi persyaratan apabila mengandung kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
Paragraf dianggap memiliki
kesatuan apabila kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut tidak terlepas dari topiknya
atau selalu relevan dengan topik. Selain itu, paragraf mempunyai kepaduan jika dibangun oleh
kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Apalagi jika berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik
atau kalimat utama atau dengan kata lain mempunyai kelengkapan.
B.
Saran
Pada kesempatan ini kami menyarankan kepada semua pihak
yang merasa mempunyai gagasan dalam mengembangkan pendidikan di dunia tulis
menulis, agar selalu menuangkan gagasanya dalam bentuk tulisan dengan
mengembangkan keilmuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.H.zulfahmi HB,aplikasi bahasa Indonesia,padang Iain-Press,2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar